AKTIVITAS PENYULUHAN BUDI DAYA RUMPUT LAUT

Sumber (source): Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Aertembaga. Perlu pembicara yang berpengalaman dibidang rumput laut.
Pesan (Mesagge): Budidaya Rumput Laut sebagai mata pencaharian alternatif. Materi memotivasi dan diharapkan memberikan pemahaman serta keterampilan dasar budidaya rumput laut.
Saluran (Channel): Dalam kelas dan praktek, lebih baik praktek lapang.
Penerima (reciever): Nelayan skala kecil, karakter nelayan yang berkinerja tangguh diharapkan mampu melakukan budidaya rumput laut.
Efek: Nelayan termotivasi untuk melakukan budidaya rumput laut namun terkendala modal dan pasar.
Analisis teori:
Teori belajar Behaviorisme adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori Behaviorisme dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Pada penyuluhan budidaya rumput laut ini nelayan seolah-olah memahami teknologi yang disampaikan namun karena mereka tidak terbiasa dengan hal baru pengetahuan yang diperoleh tidak cukup untuk mereka. Oleh karena itu menurut teori kognitif berpendapat bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Lebih dari itu belajar adalah melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang bersinambungan dengan lingkungan.
Berdasarkan teori teori belajar konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa tidak diharapkan sebagai botol-botol kecil yang siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan kehendak guru.
Sehubungan dengan hal di atas, Tasker (1992: 30) mengemukakan tiga penekanan dalam teori belajar konstruktivisme sebagai berikut. Pertama adalah peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara bermakna. Kedua adalah pentingnya membuat kaitan antara gagasan dalam pengkonstruksian secara bermakna. Ketiga adalah mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.
Pemandirian dalam budidaya rumput perlu pendampingan yang lebih aktif dan membutuhkan waktu. Akan tetapi kalau bertujuan sekedar pembelajaran non formal cukup memberikan pelatihan dengan teori konstruktif.

1.   Penyuluhan peningkatan Produksi Tambak Udang Vanamae di Indramayu
Sumber (source): Pusat Penyuluhan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pesan (Mesagge): Mencegah penyakit penyebab kematian masal udang vanamae.
Saluran (Channel): Dalam kelas.
Penerima (reciever): Petambak Udang Vanamae.
Efek: Nelayan memahami.
Analisis teori:
Jelas nampak hubungan stimulus respon terjadi, dan pengetahuan sebenarnya sudah terbangun dalam diri mereka tanpa ada penyuluhan. Perlu ada pengemasan gagasan secara konstruktiv. Pembelajaran dinilai efektif, namun demikian apakah mereka melakukan hal yang disarankan atau tidak perlu pengukuran lebih lanjut.

2.   Penyuluhan peningkatan motivasi pembuatan produk baru olahan ikan asin di PPN Karangantu


Sumber (source): Dinas Perindustrian Kota Serang (wawancara dengan pengolah ikan asin)
Pesan (Mesagge): Identifikasi dan motivasi pengembangan produk ikan asin.
Saluran (Channel): Luar kelas.
Penerima (reciever): Pengolah Ikan Suku Bugis. Kelompok Embun Pagi dan Kelompok Sinar Pagi.
Efek: Pengolah ingin melahirkan produk baru dendeng ikan tembang yang dikemas dan bermerk.

Analisis teori:
Komunikasi non formal yang dilakukan oleh Dinas perindustrian pada waktu itu mengakibatkan motivasi pengolah ikan untuk melahirkan produk baru dendeng ikan tembang yang dikemas dan bermerk, masih melekat dalam pikiran mereka hingga saat ini pada saat saya wawancara tanggal 13 Oktober 2014. Sehingga saya membuat rencana penndampingan untuk mereka. Pembelajaran pada saat itu oleh Dinas ternyata sangat memotivasi mereka.



Comments

Popular posts from this blog

Asumsi dan Limitasi

PARTISIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA) PERENCANAAN PERDESAAN SECARA PARTISIPATIF

DOKUMEN HARVEST STRATEGY RAJUNGAN