Visi dan Misi Calon Presiden
Presiden adalah pemimpin tertinggi di negeri Indonesia tercinta ini. Karakter seorang pemimpin yang baik harus visioner, kompeten, jujur, menginspirasi, dan gemar belajar (Kouzes dan Posner 2017). Seorang presiden bukan sekedar menjadi figur perintah, tetapi juga harus mampu menemukan akar masalah bangsa dan dapat menyelesaikannya melalui program kerja 5 (lima) tahun. Meskipun visi dan misi berpandangan jauh ke depan, sebaiknya harus jelas, sederhana, dan realistis untuk dikerjakan dalam bentuk program, pekerjaan, dan kegiatan yang bersifat fisik atau non fisik.
Komisi Pemilihan Umum perlu terus menerus meningkatkan jumlah pemilih cerdas. Kecerdasan
memilih sangat menentukan kualitas pemimpin yang terpilih. Dalam pilpres tahun
2019, rakyat Indonesia diharapkan mampu memahami visi, misi, dan program kerja kedua
pasangan calon sebelum menentukan pilihannya. Selain itu, pemilih cerdas juga
mampu menilai kompetensi, nilai-nilai kejujuran, dan keteladanan kedua pasangan
calon. Pemilih tidak terpengaruh oleh pencitraan yang dirancang oleh kedua tim
sukses.
Beberapa media
massa terutama yang berbasis online telah
merilis visi dan misi kedua calon presiden. Meskipun masih ada kesempatan waktu
untuk memperbaikinya sebelum acara debat calon presiden yang akan dimulai bulan
Januari 2019.
Sebagai penantang, pasangan Prabowo & Sandi Uno seharusnya sudah memilki konsep yang matang terutama mampu melihat kelemahan kubu penguasa. Visi Parbowo & Sandi Uno yaitu: “ Terwujudnya bangsa dan negara Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, religius, berdaulat dibidang politik, berdiri di atas kaki sendiri dibidang ekonomi, dan berkepribadian nasional yang kuat dibidang budaya, menjamin kehidupan yang rukun antar warga negara tanpa memandang suku, agama, latar belakang sosial dan rasnya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Misi yang ditawarkan yaitu: (1) membangun perekonomian nasional yang adil, makmur, berkualitas, dan berwawasan lingkungan dengan mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia melalui jalan politik ekonomi sesuai pasal 33 dan 34 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945; (2) membangun masyarakat Indonesia yang cerdas, sehat, berkualitas, produktif, dan berdaya saing dalam kehidupan yang aman, rukun, damai, dan bermartabat serta terlindungi oleh jaminan sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi; (3) membangun keadilan dibidang hukum yang tidak tebang pilih dan transparan, serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui jalan demokrasi yang berkualitas sesuai Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945; (4) membangun kembali nilai-nilai luhur kepribadian bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, dan bersahabat, yang diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa; (5) Membangun sistem pertahanan dan keamanan nasional secara mandiri yang mampu menjaga keutuhan dan integritas wilayah Indonesia.
Meskipun tidak tampak dalam misinya, visi berdaulat dibidang politik termasuk hal baru dan sangat menarik pemilih. Sang penantang harus bisa menjelaskan makna dari berdaulat secara politik. Apakah selama ini partai-partai politik dipengaruhi oleh agenda-agenda pesanan dari negara lain dan bagaimana cara untuk mengatasinya apakah dengan memperketat persyaratan pendirian partai politik atau membangun sistem pengawasan terhadap partai politik.
Visi dan misi kubu penguasa yaitu: “ Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong. Misi yaitu: (1) peningkatan kualitas manusia Indonesia; (2) Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing; (3) pembangunan yang merata dan berkeadilan; (4) Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan; (5) kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa; (6) penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya; (7) perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga; (8) pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya; (9) sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.
Kelemahan dari
visi dan misi ‘incumbent’ adalah
urutan dari misi sebaiknya ditata ulang berdasarkan skala prioritas. Pilar
ekonomi memang penting bagi kedua belah pihak tapi bukan berarti menjadi sangat
prioritas dan diurutkan paling dulu. Perlu pemikiran dalam merumuskan akar
masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Keunggulan dari visi dan misi
yaitu pada cara penulisan yang sudah baik dan mudah dipahami, visi yang
mencantumkan konsep gotong-royong, misi peningkatan kualitas manusia Indonesia,
dan misi lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Keunggulan visi dan misi tersebut harus bisa
dijelaskan pada saat debat capres 2019 terutama sejauhmana langkah-langkah yang
telah dilakukan Jokowi dalam menanamkan nilai-nilai gotong royong. Apakah
selama ini telah ada program khusus yang melibatkan perangkat RT dan RW
se-Indonesia untuk menggalakkan siskamling/ronda malam bersama atau kerjabakti
di lingkungan warga. Selanjutnya peningkatan kualitas manusia Indonesia perlu
dijelaskan bahwa ini berkaitan dengan program pendidikan dan penyuluhan.
Pendidikan bersifat formal sehingga perdebatan pada kualitas konten kurikulum
sedangkan penyuluhan diarahkan pada pemberdayaan petani, nelayan, peternak, dan
pengolah/pengrajin yang menjadi pelaku utama dalam struktur ekonomi negara.
Misi lingkungan juga harus bisa dijelaskan bagaimana upaya pengelolaan sampah
di Indonesia termasuk penanganan limbah industri dan rumah tangga serta
bagaimana mewujudkan sungai yang bersih bukan sungai sebagai tempat pembuangan
sampah.
Comments
Post a Comment