1. Pendahuluan Latar Belakang Dalam melakukan penelitian ilmiah, tentunya dibatasi dalam banyak hal. Kekurangan ini meliputi ketersediaan sumber daya dan bahkan proses penalaran sendiri. Keunggulan sebuah penelitian ilmiah dapat dilakukan sejauhmana kemampuan menutupi kekurangan, baik berasal dari diri sendiri dan kekurangan dari pilihan yang dibuat, dan kemudian menyesuaikan cara terbaik mungkin dengan menggunakan asumsi dan keterbatasan. Peneliti seringkali mengalami kebingungan tentang apa yang dimaksud asumsi, keterbatasan, dan ruang lingkup. Asumsi dalam penelitian kita adalah hal-hal yang di luar kendali peneliti, tetapi jika asumsi tidak ada penelitian menjadi tidak relevan. Misalnya, Jika sedang melakukan survei, peneliti perlu berasumsi bahwa orang akan menjawab dengan jujur. Jika memilih sampel, peneliti perlu mengasumsikan bahwa sampel ini mewakili populasi. Leedy dan Ormrod (2010) mengemukakan, "Asumsi adalah begitu mendasar bahwa,...
1. Latar belakang Sebuah penelitian yang akan dilakukan harus memiliki filsafat ilmu sekurang-kurangnya antara lain ontology, epistemology, dan aksiology. Kesulitan sebuah rancangan penelitian yaitu ketika penelitian tersebut bersifat top down atau sebuah tugas akhir akademik. Tugas akhir menyulitkan mahasiswa ketika harus melakukan sebuah penelitian. Kesulitan tersebut muncul dalam disain rencana penelitian karena harus berangkat dari permasalahan yang mendasar, terutama dampak permasalahan sosial. Penemuan akar masalah tidak mudah, akan tetapi jika ditemukan justru memudahkan dalam menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Penyelesaian masalah dapat direkomendasikan setelah melakukan kegiatan penelitian. Kegiatan penelitian diantaranya yaitu melakukan pengukuran. Pengukuran yang baik memerlukan sebuah instrumen yang berkualitas. Instrumen diperlukan sebagai bahan untuk menganalisis jawaban dari sebuah permasalahan yang diteliti. Pengukur...
A. PERSPEKTIF BELAJAR SOSIAL Teori belajar sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional, adalah Albert Bandura seorang Psikolog dari Stanford University, yang pertama kali mengemukakan teori belajar sosial dan mengembangkannya. Melalui penelitin-penelitiannya Bandura memperkuat teori belajar sosial diantaranya, penelitian tentang identifikasi dan imitasi, penguatan sosial, serta perubahan tingkah laku melalui pemodelan. Belajar observasional pertama kali diteliti oleh Edward L. Thorndike (1898), lewat percobaan pada seekor kucing yang diletakkan dalam kotak teka-teki, dan kucing lainnya di sangkar yang ada didekatnya. Kucing di kotak teka teki itu sudah belajar cara keluar dari kotak, sehingga kucing kedua hanya perlu mengamati kucing pertama untuk belajar membebaskan diri. Namun, ketika Thorndike meletakkan kucing kedua itu di kotak teka teki, kucing itu tidak memberikan respons membebaskan diri. Thorndike melakukan uji coba yang s...
Comments
Post a Comment