Fisheries Improvement Program (FIP)




Program  FIP melalui projek fish for good di Indonesia menargetkan sementara 13 jenis perikanan terpilih yang telah sedang preassesment  yaitu Kerapu sunu, Kerapu lumpur, Kerapu karang, Kerapu bebek, Cumi-Cumi, Rajungan, Tongkol Abu-Abu, Cakalang, Udang putih, Kepiting, Kembung, dan Tuna. Penilaian dilakukan dengan metode kuantitatif dan kualitatif. FIP dilakukan dengan 3 (tiga) tahap yaitu pemetaan, preassesment, dan rencana aksi. 

Hasil gambar untuk MSC ecolabel
 Source figure by www.thebulletin.be

Dalam penilaian tersebut harus terpenuhi 3 (tiga) prinsip dan 21 indikator. Penilian hanya untuk spesies di area perikanan tertentu. Prinsip tersebut mencakup Keberlanjutan stok, dampak ekosisitem, dan manajement efektif. Untuk mendapatkan sertifikasi nilai>= 60 setiap prinsip harus mencetak nilai >= 80. Dari hasil penilaian FIP dikeluarkan sertifikasi jika diperlukan.

Keuntungan dari FIP diantaranya stok ikan meningkat bagi area yang sudah tersertifikasi contohnya di Eropa. Selain itu,  mengurangi by catch, akses ke pasar yang baru, diferensiasi produk, potensi harga premium. Namun, demikian banyak negara yang menganggap perlunya sertifikasi ecolabel  hanya untuk mendapatkan harga premium. Harga terbentuk oleh pasar dan yang menentukan adalah konsumen. Artinya tidak ada jaminan harga yang bagus dari pihak MSC. Perlu diketahui bahwa saat ini permintaan konsumen semakin meningkat terhadap produk ecolabel. Pada 2030 MSC mentargetkan 30% produk perikanan tersertifikasi baik untuk industri maupun perikanan skala kecil.

Tantangan dalam penerapan FIP adalah data per spesies untuk area tertentu. Kekurangan data untuk perikanan spesifik mengakibatkan beberapa syarat pengelolaan menjadi kurang misalnya untuk menetapkan angka harvest control rule yang termasuk dalam prinsip pertama. Langkah-langkah untuk mengurangi spesies ETP/non target dan destructive fishing yang termasuk pada prinsip kedua, serta prinsip ketiga diantaranya penguatan dan penerapan regulasi perikanan, penegakan hukum, dan pengambilan keputusan. selain itu, karakteristik perikanan Indonesia sangat beragam misalnya saja ikan Cakalang tidak hanya ditangkap dengan satu alat penangkapan tertentu saja.

Comments

Popular posts from this blog

Asumsi dan Limitasi

Cara Menilai atau Evaluasi Hasil Study Tour atau Studi Banding

TEORI BELAJAR SOSIAL (SOCIAL LEARNING THEORY)