MULTIVARIAT AND CASE
1.1.
Latar belakang
Analisis peubah ganda adalah
analisis secara serempak lebih dari satu peubah. Analisis peubah ganda dikenal
dengan aljabar linier terapan. APG lebih alamiah dan lebih informatif. Penerapan
analisis peubah ganda (multyvariate)
sebelum tahun 1970-an digunakan secara terbatas, karena:
-
Landasan
teori yang sukar;
-
Komputasi
yang rumit;
-
Dan
ketatnya anggapan yang digunakan.
Selain itu, biplot mulai
diperkenalkan tahun 1971 oleh Gabriel. Biplot bertujuan untuk Peragaan grafik
dari matriks data X dalam suatu plot
dengan menumpangtindihkan dua (bi) jenis info vektor-vektor yang mewakili
vektor-vektor baris X (objek) dengan
vektor-vektor kolom X (peubah) dalam
ruang berdimensi rendah (biasanya 2 atau 3). Biplot dapat memberikan gambaran
tentang objek (kedekatan), peubah (ragam & korelasinya) serta keterkaitan
antara objek dan peubahnya (nilai relatif peubah suatu objek).
Analisis peubah ganda sangat
diperlukan dalam menganalisis tour belajar. Tour belajar atau study tour
merupakan salah satu metode penyuluhan pembangunan. Tour belajar menerapkan
komunikasi langsung antara model yang dilihat dengan audiens. Pengolah ikan
asin sangat menginginkan tour belajar ke Cirebon untuk mengetahui sejauhmana
pengetahuan, keterampilan dan sikap pengolah ikan asin yang ada di sana.
Tour belajar ini yang akan
dianalisis dengan konsep teori pembelajaran sosial oleh Bandura yang
menjelaskan adanya interaksi timbal balik (reciprocal determinism), yaitu
pendekatan yang menjelaskan perilaku manusia dalam bentuk hubungan timbal-balik
yang kompleks dan kontinu antara determinan kognitif, tingkah laku dan lingkungan.
Lingkungan (faktor eksternal) dan pribadi (faktor internal) secara bersama dan
timbal balik mempengaruhi tingkah laku. Teori
reciprocal determinism terdapat dua
hal yang penting yaitu efikasi diri (self
effication), dan nilai diri (self
value) atau pengaturan diri (self
regulation). Efikasi diri (self
efficacy) didefinisikan oleh Bandura sebagai keyakinan pada kemampuan diri
sendiri untuk mengorganisir dan menggerakkan sumber-sumber tindakan yang
dibutuhkan untuk mengelola situasi-situasi yang akan datang. Schunk and Hanson
(1985) memperkenalkan variabel-variabel model Coping dalam pembelajaran sosial
yaitu satisfaction, high achievement
beliefs, high ability beliefs, high
interest, dan high efficacy.
1.2.
Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk:
- Menganalisis tour belajar dengan
biplot.
- Menganalisis tour belajar dengan
analisis komponen utama (AKU).
1.3.
Ruang lingkup
Analisis biplot dan komponen
utama dilakukan dengan data yang diperoleh setelah 2 minggu pasca kegiatan
studi tour Pengolah ikan asin pelabuhan Karangantu – Banten.
1.4.
Metode
Pengumpulan data bersifat sensus
kepada peserta yang mengikuti study tour. Kegiatan study tour atau tour belajar
dilakukan pada tanggal 13 November 2014. Peserta berjumlah 15 orang. Setelah 2
minggu kemudian peserta diminta untuk mengisi kuisioner. Kuisioner merupakan
daftar pertanyaan untuk mengukur sikap dengan skala 1 – 5. Skala tersebut
menunjukkan frekuensi sikap peserta setelah mengikuti kegiatan study tour/tour
belajar.
2 HASIL DAN
PEMBAHASAN
2.1.
Biplot study tour
Analisis biplot sangat cocok
untuk menganalisis gerombol data. Data dibawah ini merupakan hasil pengumpulan
dari para peserta study tour pengolah ikan asin Pelabuhan Perikanan Karangantu.
Gambar 1 biplot analisis study
tour
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada
3 gerombol data:
(1) Gerombol data pertama adalah
gerombol data yang memiliki karakteristik pembentukan perilaku dengan variabel achievement
beliefs, satisfaction, attention, dan retention.
Karakteristik tersebut dapat dimaknai bahwa peserta meyakini pencapaian dalam
meniru model yang dilihat di Cirebon, rasa puas yang tinggi, berupaya keras
dalam memperhatikan dan mengingat apa yang dilakukan oleh model. Peserta
tersebut adalah Suryanto, Hadiah, Habibah, Salmah, dan Dasia. Sedangkan Rahman
cenderung termasuk kedalam gerombol data ini, meskipun jauh dibawah rata-rata,
karena dimungkinkan Saudara Rahman hanya sebagai pekerja bukan pemilik unit
pengolahan ikan asin sehingga sulit memberikan kepastian jawaban.
(2) Gerombol data kedua adalah
gerombol data yang memiliki karakteristik pembentukan perilaku dengan variabel ability
beliefs, self regulation, interest, dan
motivation. Karakteristik tersebut dapat dimaknai bahwa peserta meyakini
akan kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki bisa meniru model yang ada di
Cirebon, perserta sudah mampu merencanakan pengembangan produk seperti model,
peserta berminat untuk mengikuti model, dan perserta sudah merasa termotivasi
untuk masa depan yang lebih baik dan meningkatkan daya saing. Peserta tersebut
adalah Ahmad Saleng, Rosnaedah, Rusiah, Ade, Abi, Harun, dan Edi. Sedangkan
Hasan cenderung termasuk ke dalam gerombol data ini, meskipun jauh dibawah
rata-rata, karena dimungkinkan Saudara Hasan merupakan peserta yang tertua
dengan usia 65 tahun.
(3) Gerombol data ketiga adalah
gerombol data yang memiliki karakteristik pembentukan perilaku dengan variabel self eficacy. Karakteristik tersebut
dapat dimaknai bahwa peserta sudah memiliki rasa percaya diri yang kuat untuk
meniru model dan sudah mencobanya dengan skala kecil. Peserta tersebut adalah
Suherah. Suherah sudah berani mencoba meniru model dengan skala kecil. Variabel
eficacy cenderung berada
ditengah-tengah.
Study tour ini diharapkan merubah
perilaku pengolah ikan asin pelabuhan perikanan Karangantu – Banten setelah
mereka melihat model pengolah ikan asin yang ada di Cirebon. Mereka mampu
meniru model dengan teori recyprocal
determinisme dimana lingkungan dan kognisi mereka akan mempengaruhi
perilakunya. Self eficacy dan self
regulation menunjukkan telah terjadinya pembentukan perilaku yang
diharapkan. Motivasi dan minat yang kuat dapat mendorong mereka untuk meniru
model dalam skala yang luas dan jangka waktu yang lama.
Hasil biplot analisis menunjukkan
bahwa peserta yang termasuk gerombl data 2 dan 3 termasuk kategori baik dan
mampu meniru model pengolah ikan asin Cirebon. Bahkan sudah ada yang berani
mencoba dalam skala kecil.
2.2.
Analisis
komponen utama (AKU)
Masalah
pereduksian dimensi dari segugus
data peubah data
peubah ganda yang besar
sering menjadi topik yang menarik
untuk dibahas. Beberapa
masalah yang timbul
dalam mereduksi dimensi
tersebut adalah bagaimana caranya
mendapatkan gugus peubah
yang lebih kecil namun
tetap mampu mempertahankan sebagian
besar informasi yang terkandung
pada data asal.
Salah satu metode
yang baik digunakan adalah
dengan menggunakan analisis
komponen utama. Komponen utama
mampu mempertahankan sebagian
besar informasi yang diukur
menggunakan sedikit peubah
yang menjadi komponen utamanya saja. Berikut ini contoh analisis komponen
utama terhadap hasil study tour pengolah ikan asin Pelabuhan Perikanan
Karangantu – Banten.
Tabel 1 Rangkuman
deskripsi statistik
Summary
statistics (datatourbelajar)
|
||
Variabel
|
Mean
|
Std. Dev.
|
attention
|
3,891667
|
0,725595
|
retintion
|
3,533333
|
0,736070
|
satisfaction
|
4,258333
|
0,565896
|
achievement beliefs
|
3,711111
|
0,469154
|
ability beliefs
|
3,891667
|
0,615765
|
interest
|
4,057143
|
0,732025
|
self eficacy
|
3,293333
|
0,483243
|
self regulation
|
4,200000
|
0,721550
|
motivation
|
4,483333
|
0,383437
|
Variabel perilaku yang berjumlah
9 di atas memiliki nilai rata-rata terendah 3,29 dengan standar deviasi 0,48
sehingga 3,29-0,48≤ 3,29 ≤ 3,29+0,48. Nilai variabel tersebut masih
dikategorikan sedang. Self eficacy memiliki
nilai terendah diantara variabel yang lain, karena perilaku ini memerlukan tindakan
nyata dengan mencoba sesuatu untuk meniru model. Variabel tertinggi dalam
pembentukan perilaku adalah motivasi dengan nilai 4,48 dengan standar deviasi
0,38. Motivasi peserta untuk meniru model dikategorikan baik.
Untuk melihat keeratan hubungan
antar variabel dapat dianalisa dengan matrik korelasi berikut ini.
Tabel
2 Matrik korelasi study tour
Correlations (datatourbelajar)
|
|||||||||||||
attention
|
retention
|
satisfaction
|
achievement
beliefs
|
ability
beliefs
|
interest
|
self eficacy
|
self
regulation
|
motivation
|
|||||
attention
|
1,000000
|
0,751168
|
0,586741
|
0,071982
|
0,661289
|
-0,194033
|
0,621655
|
0,646907
|
-0,263687
|
||||
retention
|
0,751168
|
1,000000
|
0,400599
|
0,290344
|
0,495543
|
-0,146873
|
0,541743
|
0,586770
|
-0,142006
|
||||
satisfaction
|
0,586741
|
0,400599
|
1,000000
|
0,076976
|
0,412744
|
0,048034
|
0,440989
|
0,097670
|
-0,143333
|
||||
achievement
beliefs
|
0,071982
|
0,290344
|
0,076976
|
1,000000
|
0,259959
|
-0,126771
|
0,253447
|
0,077368
|
0,285667
|
||||
ability
beliefs
|
0,661289
|
0,495543
|
0,412744
|
0,259959
|
1,000000
|
0,300516
|
0,588508
|
0,608226
|
-0,168910
|
||||
interest
|
-0,194033
|
-0,146873
|
0,048034
|
-0,126771
|
0,300516
|
1,000000
|
0,162690
|
0,227963
|
0,158141
|
||||
self eficacy
|
0,621655
|
0,541743
|
0,440989
|
0,253447
|
0,588508
|
0,162690
|
1,000000
|
0,652794
|
0,240288
|
||||
self
regulation
|
0,646907
|
0,586770
|
0,097670
|
0,077368
|
0,608226
|
0,227963
|
0,652794
|
1,000000
|
0,206539
|
||||
motivation
|
-0,263687
|
-0,142006
|
-0,143333
|
0,285667
|
-0,168910
|
0,158141
|
0,240288
|
0,206539
|
1,000000
|
||||
Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa proses belajar variabel attention dan retention memiliki
korelasi yang kuat 0,75. Diikuti oleh variabel attention dan ability beliefs 0,66. Selanjutnya variabel self eficacy dan self regulation 0,65.
Tabel 3 Matrik kovarian dan akar ciri
Eigenvalues of covariance matrix, and related
statistics (datatourbelajar) Active variables only
|
|||||||||||||
Eigenvalue
|
% Total - variance
|
Cumulative - Eigenvalue
|
Cumulative - %
|
||||||||||
attention
|
1,647435
|
48,10255
|
1,647435
|
48,1025
|
|||||||||
retention
|
0,673552
|
19,66668
|
2,320988
|
67,7692
|
|||||||||
satisfaction
|
0,359668
|
10,50174
|
2,680656
|
78,2710
|
|||||||||
achievement
beliefs
|
0,266638
|
7,78541
|
2,947294
|
86,0564
|
|||||||||
ability
beliefs
|
0,184249
|
5,37979
|
3,131543
|
91,4362
|
|||||||||
interest
|
0,171401
|
5,00463
|
3,302944
|
96,4408
|
|||||||||
self eficacy
|
0,064822
|
1,89271
|
3,367766
|
98,3335
|
|||||||||
self
regulation
|
0,038062
|
1,11134
|
3,405828
|
99,4449
|
|||||||||
motivation
|
0,019013
|
0,55514
|
3,424840
|
100,0000
|
|||||||||
Hasil
analisis menunjukkan bahwa variabel attention,
retention, satisfaction, achievement beliefs, ability beliefs mencapai
kumulatif 91% dapat menjelaskan seluruh variabel. Bahkan dengan 3 variabel
pertama didapat akumulasi 78% sudah dapat mengukur keberhasilan study tour. Keempat
komponen tersebut mampu menjelaskan variabel lainnya karena bersifat ortogonal
dan saling melengkapi informasi perubahan perilaku.
Gambar 2 plot scree study tour
Gambar
1 menunjukkan bahwa nilai akar ciri (eigenvalue)
pada sumbu vertikal terlihat curam pada komponen 1 (covariance 48%), komponen 2
(covariance 19,67%), komponen 3 (covariance 10,50%), dan komponen 4 (covariance
7,79%). Keempat komponen tersebut sudah mewakili variabel lainnya untuk
mengukur hasil study tour.
Gambar 3 Proyeksi variabel
terhadap faktor 1 dan 2
Ada
2 grup variabel yang berkorelasi positif yaitu 1) Motivation, interest, achievement beliefs, self regulation, dan self
eficacy ; 2) satisfaction, attention,
retention, ability beliefs, self eficacy, self regulation, dan achievement
beliefs.
Dari
2 grup tersebut terdapat 2 variabel yang berkorelasi positif dengan semua
variabel yaitu self eficacy dan self
regualtion.
Sedangkan
variabel motivation dan interest berkorelasi
negatif dengan retention dan attention.
Gambar 4 Proyeksi cases terhadap
faktor 1 dan 2
Gambar
di atas menunjukkan bahwa Rahman, Edi, Ahmad Saleng, dan Hasan termasuk baik
dalam proses belajar baik dalam pengamatan (attention)
maupun daya ingat. Sedangkan Harun, Abu, Ade, dan Suherah kurang baik dalam
proses belajar. Rosnaedah dan Rusiah perlu ditingkatkan daya ingatnya.
Sedangkan Habibah, Suryanto, Salmah, dan Hadiah perlu peningkatan pada fokus
pengamatan.
3 SIMPULAN DAN
SARAN
3.1. Simpulan
Biplot analisis menunjukkan bahwa
gerombol data 2 dan 3 dapat menunjukkan keberhasilan dari study tour yaitu
sebanyak 9 orang dengan karakteristik mendasar self eficacy dan self regulation. Sedangkan pada analisis komponen
utama 4 komponen utama dengan akumulasi covariance
86% belum bisa menunjukkan keberhasilan sebuah tour belajar.
Namun demikian ada kesamaan hasil
analisis dimana variabel self eficacy dan
self regulation keduanya berkorelasi positif dengan semua variabel pada
analsis komponen utama sedangkan pada biplot analisis diposisikan sebagai
variabel penentu keberhasilan study tour.
Berdasarkan hasil analisis
tersebut terbukti dengan jelas bahwa konsep teori pembelajaran sosial oleh
Bandura yang menjelaskan adanya interaksi timbal balik (reciprocal determinism), yaitu pendekatan yang menjelaskan perilaku
manusia dalam bentuk hubungan timbal-balik yang kompleks dan kontinu antara
determinan kognitif, tingkah laku dan lingkungan. Lingkungan (faktor eksternal)
dan pribadi (faktor internal) secara bersama dan timbal balik mempengaruhi
tingkah laku. Teori reciprocal determinism terdapat dua hal yang penting yaitu efikasi
diri (self effication), dan nilai
diri (self value) atau pengaturan
diri (self regulation).
Sedangkan teori Schunk and Hanson
(1985) yang memperkenalkan variabel-variabel model Coping dalam pembelajaran
sosial yaitu satisfaction, achievement
beliefs, ability beliefs, interest menjadi
variabel pendukung dalam mengukur sukses study tour.
Variabel motivasi dan interest
berkorelasi negatif dan cenderung tidak ada hubungan dengan proses attention
dan retention menjelaskan bahwa variabel ini tidak cocok untuk digabungkan
dalam sebuah pengukuran keberhasilan study tour.
3.2. Saran
Berdasarkan
kesimpulan di atas disarankan dalam mengukur keberhasilan study tour sebagai
berikut:
(1) Variabel self eficacy dan self regulation menjadi indikator utama dalam
mengukur keberhasilan study tour.
(2) Variable lain sebagai penunjang
dengan alternatif:
(a) Attention,
retention, satisfaction, ability beliefs, achievement beliefs.
(b) Satisfaction,
ability beliefs, achievement beliefs, interest, motivation.
DAFTAR PUSTAKA
Ardana NKK,
Siswadi. 2005. Biplot dan implementasinya
dengan pemrograman Fungsional Mathematica. JMA, Vol 4, No 2, 21-31.
Bandura
Albert. (1977). Social Learning Theory.New Jersey (US): Prentice-Hall Inc Pr.
Dale, Barrie G. (2003). Managing quality. - 4th Ed. Oxford: Blackwell
Publishers.
Gabriel KR.
1971. The biplot graphic display of
matrices with application to principal
component analysis. Biometrika 58, 453-67.
Jolliffe IT.
2002. Principal Component Analysis. 2nd Ed. Springer-Verlag, New York.
Schunk, D. H.,
& Hanson, A. R. (1985). Peer models:
Influence on children’s Self-efficacy and Achievement. Journal of
Educational Psychology.77 (3): 313–322.
Comments
Post a Comment